Jumat, 21 Maret 2014

Sekelumit Kisah Korban Human Trafficking (part 2)

Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Melanjutkan kisah Tari kemarin.....

Akhirnya, LSM tempat Tari ditampung mengirimkan Legality Document. Dan telah saya email pula kelengkapan dokumen untuk pengurusan surat perjalanan (katanya sih seperti paspor). Saya tetap berdoa dan berharap yang terbaik untuk Tari. 

Kemarin saya berbicara langsung dengan Tari. Ia mengatakan sangat menyesali kecerobohannya. Ia menangis meminta maaf kepada Saya dan mohon minta disampaikan maafnya kepada ibunya.

Dari kejadian ini, satu hal yang membuat Saya berfikir. Jangan pernah melakukan tindakan apapun dengan gegabah. Segala sesuatu harus dipikirkan dengan cermat. Apa yang terlihat berkilau di depan belum tentu akan cemerlang di belakang. Bak fatamorgana, hanya menipu secara kasat mata.

Semoga Tari tidak lagi berulah seperti keledai dungu yang akan jatuh di lubang yang sama. Saya berharap, setelah kejadian ini Tari akan menjadi lebih bijaksana dalam kehidupannya. Mengutip satu pepatah, "Tugas kita bukanlah melihat sesuatu hal yang samar-samar jauh di depan, tetapi selesaikanlah yang ada di depan mata". 

Tetap berdoa ya, Tari :)

Senin, 17 Maret 2014

Sekelumit Kisah Korban Human Trafficking

Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Malam ini saya akan berbagi sekelumit kisah murid saya yang menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking).

Sebut saja namanya Tari (bukan nama sebenarnya). Usianya kemungkinan 20 tahunan. Tahun lalu dia baru menyelesaikan Program Kejar Paket B setara SMP di lembaga kami.

Satu minggu setelah ujian, temannya ada yang melapor kepada saya bahwa Tari datang ke rumah temannya dalam kondisi yang mengenaskan (seperti orang yang habis dipukuli). Kemudian setelah diberi makan di rumah temannya, ia pergi. Dan sejak itu tidak pernah terdengar lagi di mana keberadaannya.

Senin pagi, 10 Maret 2014, saya mendapat telepon dari salah satu LSM di Malaysia yang mengatakan bahwa Tari ditemukan pada Bulan November 2013 di salah satu kolong jembatan di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini ia berada di tempat penampungan (shelter) di daerah Selangor, kira-kira 30 km dari KL.

Dengan alasan untuk kemudahan proses pemulangan Tari, mereka meminta dokumen yang menyatakan Tari memang wargra negara Indonesia. Menurut mereka, sebelumnya pernah menghubungi kelurahan tempat Tari berdomisili, memang pihak kelurahan menyatakan benar ada warga yang bernama Tari tinggal di alamat X dengan nomor KTP Y. Namun, tidak ada follow up apapun setelah itu. Pun tidak ada pemberitahuan kepada keluarga Tari.

Saat ini Pihak LSM tempat Tari ditampung terus komunikasi intens dengan saya. Tetapi untuk kelengkapan dokumen belum ada yang saya berikan. Saya pending dulu dengan alasan jangan sampai disalahgunakan oleh mereka. Jangan sampai Tari kembali terjerumus dan semakin mudah bagi agen yang tidak bertanggung jawab untuk kembali mempermainkannya.

Saya meminta syarat legalitas atau keabsahan dari LSM mereka, tapi sampai sekarang belum mereka lampirkan. Mereka hanya memberitahuan website dan akun facebook. Pun demikian, saya pribadi masih ragu dengan legalitasnya sebelum saya mendapatkan informasi yang benar-benar akurat.

Berbagai cara telah saya coba, termasuk meminta tolong teman yang bekerja dan berdomisili di sana. Menurut teman saya tersebut, ia coba menelpon ke nomor yang tertera di website tetapi tidak diangkat. Dia menelpon pukul 10.56 waktu KL.




Mohon doanya yaa... Semoga kasus ini segera selesai. Harapannya Tari segera berkumpul dengan keluarganya tercinta di Jakarta. Aamiin YRA...