Kamis, 08 Mei 2014

Kembalinya Si Anak Hilang (Sekelumit Korban Human Trafficking - finish)

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang....

Masih ingat cerita saya tentang Tari? Si anak hilang korban human trafficking yang ditemukan di salah satu kolong jembatan di Kuala Lumpur.

Alhamdulillah, Tari sudah berbahagia sekarang. Bertemu lagi dengan keluarganya tercinta. Tapi untuk sementara belum bisa dipulangkan ke keluarganya, masih dititipkan di Penampungan di bawah Kementrian Sosial.

Flash back bagaimana Tari bisa kembali, tak lepas dari bantuan rekan saya yang ada di Malaysia. Secara kebetulan atasannya punya link  dengan KBRI Malaysia. Sebelumnya saya minta tolong untuk melacak bagaimana keberadaan LSM Tenaganita, terutama yang berkaitan dengan legalitas lembaganya.

Sebelum saya mengirimkan seluruh dokumen Tari, saya meminta mereka untuk mengirimkan copy legalitas lembaganya. Itupun setelah mereka mengirim tidak langsung saya percaya. Betul2 jangan sampai terulang lagi kesalahan fatal dengan pengiriman personal document Tari. Sampai akhirnya pihak KBRI meyakinkan bahwa LSM Tenaganita memang legal dan beberapa kali bekerja sama dengan KBRI soal pemulangan TKI ilegal.

Singkat cerita, saya email semua dokumen Tari, mulai dari KTP, KK, copy ijazah untk LSM tersebut dengan cc ke KBRI. Harusnya bisa ditangani lebih cepat jika tidak ada kendala paspor yang dibuatkan agennya Tari ternyata PALSU. (Oiya, Tari buat paspor bukan di Jakarta, dan perjalannya menuju Malaysia cukup rumit, jalur yang ditempuh Jakarta - Sukabumi - Jember - Kediri - Surabaya - Batam - Malaysia). Di Jember inilah ia dibuatkan paspor.

Tari sudah bertemu langsung dengan keluarganya, membawa sekelumit kisah pedih selama ia ada di agen ilegal. Saya menyaksikan sendiri bekas2 siksaannya, mulai dari diserika, diketok pakai martil, dan yang paling parah beberapa kali dicecokin narkoba jenis shabu dan inex sampai akhirnya ia tidak sadarkan diri dan beberapa kali pula diperkosa secara bergilir dengan pihak agen ilegal tersebut. Sungguh memprihatinkan.

Akhir cerita, semoga ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Tari. Walaupun demikian, saya yakin seyakin-yakinnya, masa depan Tari belumlah hancur jika ia berniat untuk bersungguh-sungguh berubah. Untuk sementara waktu ia masih ditempatkan di penampungan sampai kasusnya tuntas (sedang ditangani pihak Bareskrim, dan untuk pemulihan kondisi fisik dan psikisnya).

Betapa sayangnya Alloh kepada Tari, masih diberikan kesempatan untuk kembali kepada keluarganya dan semoga menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Doa kami kan selalu menyertaimu.......