Senin, 17 April 2023

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

 TUGAS MODUL DEMONTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN

SEBAGAI PEMIMPIN

 

Tugas Demonstrasi Konteksual Modul 3.1 adalah Wawancara 2 orang Kepala Sekolah mengenai Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin di lingkungan Saya bertugas, yaitu:

1.    Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Berikut cuplikan wawancara :

 

WAWANCARA 1 :


 1.     Identifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral.

Jawab:

Identifikasi kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral selama ini ditentukan dari sebab terjadinya permasalahan, apakah merupakan kesengajaan atau ketidaksengajaan (khilaf). Biasanya jika terjadi karena kesengajaan maka termasuk dalam bujukan moral. Tetapi jika permasalahan terjadi bukan karena kesengajaan maka termasuk dalam dilema etika.

 

2.  Bagaimana pengambilan keputusan di sekolah terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan.

Jawab:

Setiap keputusan selalu ada pro dan kontra. Hal-hal yang sering dipertimbangkan dalam mengambil suatu keputusan adalah :

-       Dampak ke depan terhadap suatu keputusan

-       Kebaikan untuk semua pihak bukan untuk individu atau golongan tertentu saja.

 

3.       Langkah-langkah atau prosedur yang biasa dilakukan selama ini.

Jawab:

-       Memberi pembinaan berupa bimbingan secara personal.

-       Memberi kesempatan untuk memperbaiki kekurangan atau kesalahan yang diperbuat.

-       Mempertimbangkan keputusan berdasarkan keadilan jangan sampai ada yang merasa dirugikan.

 

4.       Hal-hal yang selama ini efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika.

Jawab:

-       Pendekatan personal yang berpihak kepada kepedulian untuk semua kalangan.

-       Tujuan utama memperbaiki kelemahan,

-       Memberi kesempatan kepada pihak yang melakukan kesalahan.

 

5.   Hal-hal yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika.

Jawab:

-       Pro dan kontra terhadap keputusan.

-       Menyikapi pro dan kontra yang terjadi agar menjadi sebuah kekuatan untuk kebaikan.

 

6.  Tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya? Bentuk atau prosedur seperti apa yang dijalankan?

Jawab:

-       Tergantung dari urgensi kasus. Jika sangat mendesak maka dapat dilakukan langsung di tempat, tetapi jika permasalahan rutin makan dilakukan sesuai jadwal pembinaan rutin.

-       Menyelesaikan kasus secara berjenjang dan kontinyu dengan cermat dan bijaksana.

 

7.   Orang atau faktor-faktor apa yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan keputusan kasus-kasus dilema etika.

Jawab :

Tergantung dari permasalahan yang sedang terjadi.

-       Jika berhubungan dengan pembelajaran    : Wakil Kurikulum, BK dan Wali Kelas, Guru

-       Jika berhubungan dengan disiplin siswa   : Wakil Kesiswaan, BK dan Wali Kelas, Guru

 

8.  Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil keputusan dilema etika.

Jawab :

Setiap penyelesaian dipertimbangan dengan matang dan melibatkan elemen yang bertanggung jawab secara prosedural untuk mengambil suatu keputusan yang bijak bagi semua kalangan.

 

REFLEKSI DAN KESIMPULAN WAWANCARA 1 :

Identifikasi permasalahan ditentukan dari faktor kesengajaan/atau ketidaksengajaan. Dalam mengambil keputusan sangat mempertimbangkan dampak ke depan dan kebaikan untuk semua pihak bukan individu atau golongan. Prosedur pengambilan keputusan dapat dilakukan mulai dari pembinaan dan memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.

Hal yang paling efektif dalam mengambil keputusan adalah pendekatan personal dan berpihak untuk sesama. Namun demikian ada juga tantangan yang dihadapi yaitu adanya pro dan kontra hasil keputusan. Penyelesaian kasus melihat urgensi permasalahan, jika mendesak maka dapat dilakukan secara langsung dengan melibatkan pihak yang bertanggung jawab seperti Kurikulum, Kesiswaan, BK, Wali Kelas, maupun Guru.

 

WAWANCARA 2 :

 1.       Identifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral.

Jawab:

Identifikasi kasus dilema etika ditentukan dari alasan mengapa perbuatan atas atas kesalahan  itu terjadi.

 

2.  Bagaimana pengambilan keputusan di sekolah terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan.

Jawab:

Pengambilan keputusan dipertimbangkan dari adanya sebab dan akibat dari sebuah kesalahan. Selain itu juga dilakukan musyawarah untuk menerima berbagai masukan dengan  mempertimbangkan individu yang melalukan kesalahan, kebenaran yang terjadi, serta keadilan terhadap sesama.

 

3.       Langkah-langkah atau prosedur yang biasa dilakukan selama ini.

Jawab:

-       Bimbingan personal melalui wali kelas, BK, Wakil Kesiswaan.

-       Pemanggilan orang tua.

-       Pembinaan khusus.

 

 

4.       Hal-hal yang selama ini efektif dalam pengambilan keputusan pada kasuskasus dilema etika.

Jawab:

-       Pendekatan personal untuk meminta keterangan secara persuasif.

-       Menghindari pembinaan dengan cara kekerasan.

 

5.   Hal-hal yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika.

Jawab:

-       Ketidakjujuran informasi pihak yang membuat keputusan.

-       Sikap yang tidak mau merubah kesalahan.

-       Penilaian subyektif guru terhadap siswa yang melakukan kesalahan.

 

6.  Tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya? Bentuk atau prosedur seperti apa yang dijalankan?

Jawab:

-       Studi kasus langsung terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

-   Jika permasalahan yang terjadi secara individu dan sangat mendesak maka dapat dilakukan secara langsung di tempat.

-       Jika permasalahan yang terjadi secara secara rutin maka dilakukan melalui jadwal tertentu yang telah ditetapkan secara rutin.

 

7.   Orang atau faktor-faktor apa yang mempermudah atau membantu dalam pengambilan keputusan kasus-kasus dilema etika.

Jawab :

Wakil Kepala Sekolah, BK, Wali Kelas, Guru-guru

 

8.  Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil keputusan dilema etika.

Jawab :

-       Menghargai akan partisipasi guru dalam pengambilan keputusan.

-       Menjadikan ide dan saran sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


REFLEKSI DAN KESIMPULAN WAWANCARA 2 :

Identifikasi kasus ditentukan dari alasan kemudian dikembangkan akibatnya. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mempertimbangkan berbagai masukan dari berbagai pihak dengan tetap berpedoman kepada keadilan.  Prosedur yang dilaksanakan dalam pengambilan keputusan melalui bimbingan personal oleh wali kelas, BK, dan Wakil Kesiswaan. Setelah itu melalui pemanggilan orang tua dan pembinaan khusus.

Penyelesaian yang paling efektif adalah pendekatan personal secara persuasif. Tantangan utama adalah ketidakjujuran informasi pihak yang membuat keputusan, sikap yang tidak mau berubah, serta penilaian subyektif dari pihak lain. Jika terjadi suatu kasus maka akan melihat urgensinya apakah mendesak untuk dilakukan penyelesaian di tempat atau dilakukan sesuai jadwal pembinaan rutin dengan melibatkan Wakil Kepala Sekolah, BK, Wali Kelas, Guru-guru. Partisipasi guru sangat dihargai dengan menjadikan ide dan saran sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

 

REFLEKSI SAYA PRIBADI SEBAGAI SEORANG GURU PENGGERAK:

Bagaimana Saya akan menerapkan pengambilan keputusan Dilema Etika pada lingkungan Saya, pada murid-murid, dan pada kolega guru-guru yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

-     Saya akan melakulan pengambilan keputusan dengan cermat dan bijak dengan pertimbangan utama yaitu berpihak pada murid.

-     Saya akan mempertimbangkan minimal salah satu dari 4 Paradigma Dilema Etika sebelum memulai mempelajari kasus lebih jauh lagi.

-     Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, Saya akan melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

- Jika memenuhi uji Dilema Etika maka saya akan memutuskan untuk mengambil keputusan berdasarkan 3 Prinsip Pengambilan Keputusan yang paling tepat. 

 

Saya akan menerapkannya sesegara mungkin jika ditemukan permasalahan Dilema Etika di lingkungan sekolah.