Kamis, 27 November 2014

BAHAGIA itu CUKUP!

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Apa itu BAHAGIA?

Bagiku, BAHAGIA berarti CUKUP.

Menahan diri untuk tidak merasa CUKUP adalah godaan yang terbesar untuk merasa BAHAGIA.

Pilihan untuk BAHAGIA ada di tangan kita sendiri, karena hati dan pikiran kita sendiri yang punya definisi yang tepat untuk merasa CUKUP.



Bagaimana dengan Anda?






Senin, 03 November 2014

Umur Bertambah, Metabolisme Melambat

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Apa kabar semua? Semoga selalu sehat wa'afiat dan selalu berada dalam lindungan Alloh. Aamiin...

Mengapa Saya berdoa agar selalu sehat wal'afiat? karena nikmat sehat adalah salah satu nikmat Alloh yang paling berharga yang harus kita syukuri. Apalah arti harta berlimpah jika kesehatan melemah? Pastinya produktifitas dan kinerja menurun.

Sedikit sharing ya....

Beberapa hari ini kepala dan pundak bagian kiri terasa berat sekali. Awalnya dikira pegal-pegal dan langsung panggil tukang urut. Tapi ternyata hilangnya juga temporer aja. Jadilah kebiasaan lama berulang lagi (nenggak paracetamol sebelum tidur). Sempat juga mengira karena panas matahari (memang dari kuliah paling ngga tahan dengan paparan sinar matahari. Malamnya pasti cari paracetamol (again), hikss). Sakit kepala dan pundak kali ini bener-bener ngga mempan sama yang namanya paracetamol dan sejenisnya.

Sampai kemarin ketemu sepupu diingatkan untuk periksa kadar kolesterol. Konon katanya salah satu gelaja kolesterol tinggi itu pundak yang tegang dan pegal. Jadilah tadi siang periksa kadar kolesterol. Dan ternyata, agak mengejutkan juga dengan kadar yang cukup tinggi (230 dengan ambang batas normal 200). Seumur hidup belum pernah setinggi itu.

Cukup aneh juga mengingat pola makan saya yang ngga aneh-aneh (hanya penyuka abadi berbagai macam coklat, hehehe), rajin olah raga (setiap sore jogging), dan minum air putih juga lebih dari 2 liter. Memang sih, 2 bulan ini berat badan lagi naik tapi masih bisa dikendalikan laaah.

Menurut petugas yang memeriksa kadar kolesterol tadi, gejala awal penderita kolesterol tinggi:
1. Pundak/bahu pegal;
2. Sering pusing di belakang kepala;
3. Cepat mengantuk;
4. Kaki/tangan kesemutan.
Nah, saya pribadi mengalami nomor 1-3. Semakin hari semakin hebat rasa sakitnya.

Mengingat ada faktor genetik high blood pressure dari ayah dan diabetes melitus dari bunda. Untuk ke depannya sepertinya harus lebih hati-hati memilih jenis makanan, karena sekilas kolesterol sulit untuk terdeteksi (orang kurus pun bisa terkena kolesterol tinggi, lho). Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Menurut beberapa informasi yang telah saya baca, semakin bertambah umur kita, maka akan semakin melambat metabolisme tubuh kita.

So, mulai memilih makan sayur, buah atau rebusan nih. Minyak juga dikurangin (duuuhhh bye-bye gorengan, hiksss). Dan mulai atur jadwal olah raga lagi (sepertinya jogging tiap hari keliling pagar ngga cukup, hehehe).

Rabu, 08 Oktober 2014

Biarkan Anak Berkembang Dengan Kenyamanannya

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Anakku Opal, usia 9 tahun. Dari usia 3 tahun sudah mulai terlihat bakat musiknya. Awal mula Oma-nya yang peka. Katanya kalau Opal nyanyi pas di nada (ngga fals kayak mamanya heheh) dan usia 3 tahun sudah hafal lagu "Tanah Air" lengkap. 

Usia 6 tahun mulai diikutkan kursus piano yang lebih serius. Dan ternyata hasilnya cukup memuaskan. Cepat sekali dia menguasai lagu-lagu yang diberikan. Sesuai dengan arahan guru pianonya, Opal disarankan untuk ikut piano klasik dengan alasan agar kuat dasar-dasar bermain piano terutama dalam hal membaca not balok. 

Tapi apa yang terjadi? Satu tahun belakangan ini Opal mulai terlihat bosan melihat tumpukan not balok klasik yang menurut Opal, "ngga ada lagunya, maa". Sering kali Opal merubah sendiri nada baku lagu klasik yang diberikan. Walaupun sekilas dari pendengaran lebih enak nada hasil improvisasi Opal (dan gurunya pun mengakui hehehe).

Cara belajarnya pun agak unik. Sepulang les piano, Opal langsung buka "youtube", kemudian search judul lagu yang ditugaskan, trus didengerin dengan serius, langsung dipraktekin. Sama sekali dia ngga mau baca not-nya. Beberapa kali gurunya mengingatkan karena menurutnya, cara belajar piano seperti ini keliru. Opal akan semakin malas untuk membaca not balok yang jadi modal utama bermain musik klasik. 

Setiap 6 bulan sekali gurunya memberikan lagu yang agak panjang seperti "Fur Elise" Beethoven atau "Ballade Pour Adeline" Richard Clayderman (yang terakhir request mamanya hehehe). Dan Opal kelihatan sangat menikmati, meskipun tidak menyimpang dari genre klasik, tapi lagi-lagi menurutnya, "ada lagunya". Lucunya, Opal menganggap tugas lagu yang agak panjang ini sebagai refreshing lagu-lagu piano dari bukunya "Duvernoy" dan "Beyer" hahaha. 

Opal paling suka kalau disuruh cari nada lagu dan hebatnya dia bisa mengubah-ubah kunci nada sesuai dengan suara kita. Belum lama ini, Opal yang sangat terobsesi tinggal di Jepang sibuk browsing lagu "Hana Wa Saku" dan lagi-lagi ketemu nadanya!! Cukup dengar beberapa kali dari HP papanya (padahal mamanya sempet nyari salah terus karena ada beberapa nada yang minor hahaha). 

Melihat cara belajar piano Opal yang sedikit nyeleneh dan menyimpang dari track yang semestinya, sempat ada keinginan untuk memindahkan ke tempat kursus yang lebih "serius" dengan harapan Opal kembali ke "jalur"nya supaya kuat basic membaca notnya. Tapi keinginan tersebut tertunda manakala mendapat masukan yang mungkin ngga terlintas sebelumnya. "Biarkan anak berkembang dengan kenyamanannya". Jangan sampai karena situasi yang ngga nyaman bisa membuyarkan passion-nya dalam bermusik. Mungkin memang cara belajar Opal yang lebih bersifat auditory yang jika dipaksakan visual malah jadi makin kacau.

Akhirnya aku membiarkan Opal tetap bertahan dengan cara nyamannya, browsing on youtube dan setelah itu biar dia praktekan sendiri lagunya sambil tetap membuka buku not baloknya (walaupun porsi Opal bermain meraba by feeling lebih banyak dari pada membaca not balok langsung). Semoga cara ini bisa menjadi win-win solution.  

Kamis, 25 September 2014

Foolish Beat

There was a time
When broken hearts and broken dreams were over.
There was a place where all you could do was
Wish on a four leaf clover.
But now is a new time
There is a new place
Where dreams just can't come true.
It started the day when I left you
I could never love again the way that I loved you
I could never cry again like I did when I left you
And when we said goodbye,
Oh the look in your eyes
Just left me beside myself without your heart
(without your heart)
I could never love again now that we're apart
When I was sorry
It was too late to turn around (turn around)
And tell you so.
There was no reason
There was no reason
Just a foolish beat of my heart.
I could never love again the way that I loved you
I could never cry again like I did when I left you
And when we said goodbye,
Oh the look in your eyes
Just left me beside myself without your heart
(without your heart)
I could never love again now that we're apart
Oh, can't you see I'm not fooling nobody
Don't you see the tears are falling down my face?
Since you went away
Break my heart, you slipped away
Didn't know I was wrong
Never meant to hurt you now you're gone
I could never love again now that we're apart.
(now that we're apart)
I could never love again now that we're apart.

Kamis, 04 September 2014

Finally, I've Reached That Star

In The Name of Alloh, the Most Gracious, the Most Merciful.

I still remember, four years ago that desire came so strongly. But I had one obstacle that forced me to burry it all.

Two years went by, that desire was more and more unstoppable. With fully intention, in the name of Alloh, I run it. Despite the obstacles that still remain half-hearted, I assured him that my choice was just not a will without any reason as his assumption.

And now, finally I reached that star on time with satisfactory result.

Praise to Alloh, The Lord of The Universe.



Senin, 18 Agustus 2014

Alloh Tidak Menciptakan Sesuatu Dengan Sia-Sia

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Hari Minggu tanggal 17 Agustus 2014 ada insiden kecil, punggung kepentok ujung lemari kaca tepat di tengah andeng-andeng yang besarnya kurang lebih sama dengan yang di pipi. Akibatnya andeng-andengnya sampai copot. Copotannya itu separu menggelantung seperti tetelan.

Sewaktu kepentok ngga begitu berasa, cuma dada agak sesak. Karena mau buru-buru ngajar anak putus sekolah yang mau ujian, jadi ngga begitu dirasa sakitnya. Pas di kelas koq baru berasa ada yang mengalir di punggung, ternyata udah bleeding.

Malamnya langsung ke UGD RS Pelni, tapi dokter ngga ada yang stand by, jadi ngga bisa langsung ditangani. Kurang puas dengan jawabannya langsung meluncur ke UGD Siloam Kebon Jeruk. Di sana langsung di cek ternyata memang jaringan andeng-andengnya sobek sampai 2 cm, dan disarankan untuk langsung diangkat aja sekalian. Tapi lagi-lagi ngga ada dokter yang stand by, jadi cuma dibersihkan dan ditutup lukanya supaya ngga kena gesekan.

Besok paginya langsung diperiksa dengan dokter bedah. Itu dokter juga bingung koq bisa kena pas di tengah andeng-andeng itu. Tapi katanya, "Untung aja ada andeng-andeng itu, jadi seperti tameng. Kalo ngga bisa kena langsung ke punggungnya. Jaringan kulit di andeng-andeng lebih tebal." 

Alhasil diangkatlah andeng-andeng itu. Alhamdulillah prosesnya cepat kurang lebih 30 menit. Sekarang tinggal tahan aja untuk tidur terlungkup selama seminggu sampai jahitan dibuka, hiikkksss...... 


Tidak ada kesia-siaan dari apa yang telah diciptakan Alloh. Siapa yang sangka kalau andeng-andeng yang ngga keliatan justru jadi perisai di peristiwa ini. Wallahu'alam :)


Kamis, 31 Juli 2014

Manajemen Ikhlas

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pengasih dan Penyayang

Belum ada 24 jam posting tentang "Ikhlas Memaafkan" kejadian deh BB ilang :'(. Dalam hitungan detik tiba-tiba ngga ada di tas. Awalnya mau beli gado-gado untuk mertua yang sedang berkunjung. Bawalah tas selempang plus di dalamnya ada dompet dan BB. Entah jatuh atau lupa, tapi seingetnya sih pas di tukang gado-gado sempet liat BC (Ngga dibuka BBM nya) langsung masukin tas lagi. Ngga berapa lama diliat udah ngga ada. Masih berharap jatuh di jalan atau ketinggalan, dicari ngga ada. Dan yang buat yakin emang ilang ditelp dan BBM langsung ngga aktif. Bener-bener kejadian cepat dalam hitugan detik.

Ini kali kedua kehilangan BB, pertama kejadian tahun 2011 di Tanah Abang. Waktu itu lebih parah karena hilang sama tas nya. Yang hilang BB, HP, dompet, uang Rp. 600ribu, dll. Nyeseeekkkk bangeettt. Tapi apa yang terjadi? Alloh menggantinya dengan rejeki yang sama sekali ngga terduga. Di rekening yang udah lama ngga diliat-liat, tiba-tiba ada uang sejumlah Rp. 4,600,000,-. Subhanalloh, ternyata uang itu ada sejak tahun 2010 tapi ngga nyadar. Alloh baru nunjukin ada uang di rekening pas di saatnya kehilangan.

So ketika tadi siang hilang, rasanya ngga gimana-gimana. Panik juga cuma sebentar, karena yakin itu BB emang ada di tas yang lagi ditenteng. Cuma penasaran aja sih hehehe, koq secepat itu ilangnya cuma dalam itungan detik.

Kembali lagi, Manajemen Ikhlas. Dengan cara berfikir positif. Tidak ada yang abadi dalam genggaman kita. Jangankan sebuah HP atau BB yang hanya sebuah benda mati, suatu saat kita juga pasti akan lepas dari genggaman orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita.

Kalau biasanya ketika kehilangan selalu berdoa, "kalau milik pasti kembali". Kali ini saya berdoa, "semoga apa yang telah hilang dari genggaman bermanfaat bagi yang betul membutuhkan."

Dan jangan pernah kita berfikir, "mungkin ini teguran Alloh karena ada yang terkhilaf", karena dengan demikian kita masih mempunyai pikiran negatif kepada Alloh.

Jangan pula berfikir, "semoga nanti ada gantinya yang lebih baik", karena itu berarti kita mengaharpkan imbalan dari kehilangan kita.


Wallahu'alam bissawab.... :)